Tuesday 18 October 2016

My Morning



Morning, wake up from my sleep ...
I had a video chat with my friends.
He saw my room background.
Sarah .... How beautiful your space.
So beautiful for the renovation.
So you can imagine how messy my room this morning until now....
The Title : MasyaALLAH. (LoL)



Pakar psikologi Kathlen Vohs dari Unversity of Minnesota mengatakan bahwa ternyata ini tidak sejalan dengan penelitiannya. Dengan menggunakan paradigma perbandingan satu kamar yang berantakan satu kamar yang rapi, Vohs menyatakan bahwa kamar yang berantakan bisa membuktikan bahwa pemiliknya adalah seseorang yang memiliki pola pikir kreatif dan ada bukti ilmiahnya.Berpikir kreatif merupakan bentuk pikiran yang melenceng dari tatanan yang ada. Pola pikir kreatif berada di luar lingkungan sempurna yang selama ini menaunginya.

My Room Like This 


Sehingga jika kamar yang rapi diibaratkan ruang konvensional, maka kamar yang berantakan merupakan bentuk melenceng dari ruang konvensional tersebut.

Meja Albert Einstein mungkin akan membuat kepala pusing karena seperti baru dibom atom. Namun justru itu yang membuatnya bisa berpikir kreatif, bahkan menelurkan sejumlah teori yang masih berlaku hingga kini. Bukan hanya Einstein, Mark Twain yang merupakan pengarang berkebangsaan Amerika juga dikenal sebagai orang yang berantakan. Dia adalah seorang yang memiliki imajinasi tingkat tinggi untuk ukuran orang di zamannya.
Steve Jobs adalah contoh lain yang akan membuat kita tercengang. Ruang kerjanya selalu seperti baru terkena Badai Katrina, diserbu ribuan gajah, dan bisa jadi tidak ada ruang yang bisa disebut sebagai tempat duduk bagi tamu. Namun hasil karyanya yaitu iPod, iPhone, dan Macintosh.

Tapi apakah teori ini selalu benar? Dua hal ini memang berkorelasi. Satu-satunya cara untuk membuktikannya adalah dengan mencoba membereskan segala hal yang berantakan. Jika ini bisa mematikan proses berpikir kreatif kita, berarti berantakan tidaklah selalu menjadi hal yang jelek.


Versi LoL

No comments:

Post a Comment